Indotech.eu.org - Malam 1 Suro merupakan malam yang penuh makna dalam tradisi Jawa dan Islam. Selain dikenal sakral, malam ini juga sering dianggap mistis oleh sebagian orang. Suro adalah bulan pertama dalam kalender Jawa, dan sering dihubungkan dengan nasib buruk dan kesialan.
Pada tahun 2024, malam 1 Suro jatuh pada Minggu Kliwon, 7 Juli 2024. Berikut beberapa mitos yang beredar tentang malam ini:
Mitos Malam 1 Suro
1. Dilarang Menggelar Pernikahan
Banyak yang percaya bahwa menggelar pernikahan di bulan Suro bisa membawa sial. Bulan ini dianggap sakral, namun mengadakan pernikahan bisa bertabrakan dengan ritual lainnya. Akibatnya, pernikahan pada bulan ini sering dihindari karena diyakini bisa mendatangkan nasib buruk.
2. Tapa Bisu
Tapa bisu adalah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Yogyakarta, di mana peserta tidak berbicara saat mengelilingi benteng keraton. Selain berdiam diri, mereka juga berdoa dengan penuh ketenangan setelah lonceng berbunyi sebanyak 12 kali. Ritual ini juga melarang peserta makan, minum, atau merokok selama prosesi.
3. Tidak Boleh Keluar Rumah
Pada malam 1 Suro, banyak yang memilih untuk tetap di dalam rumah. Bulan Suro dianggap penuh dengan kesialan, bencana, dan hal-hal buruk. Untuk menghindari nasib buruk, masyarakat setempat lebih memilih berdiam di rumah.
4. Pindah Rumah
Orang Jawa percaya pada hari baik dan buruk, termasuk saat pindah rumah. Pindah rumah pada bulan Suro diyakini bisa mendatangkan musibah atau bencana. Maka, banyak yang menunda rencana pindah rumah hingga waktu yang dianggap lebih baik.
5. Arwah Leluhur Pulang
Ada kepercayaan bahwa arwah leluhur akan kembali ke rumah keluarga pada malam 1 Suro. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan tetap di rumah untuk menyambut arwah leluhur dengan doa, bukan malah keluar rumah.
6. Dilarang Berkata Kasar atau Buruk
Pada malam 1 Suro, berbicara kasar atau buruk dianggap bisa menjadi kenyataan. Sebagian orang Jawa percaya bahwa makhluk gaib akan keluar pada malam ini dan mencari manusia yang lalai dalam menjaga lisan.
Mitos-mitos ini masih dipercaya oleh banyak orang hingga kini. Percaya atau tidak, hal ini kembali pada pilihan masing-masing. Sebagai warga Indonesia yang kaya akan budaya, kita sebaiknya saling menghargai kepercayaan satu sama lain.
(_id)
