Iklan

Iklan

,

Iklan

Menyambut Panen Kopi dengan Tradisi Budaya Manten Kopi Kawisari di Blitar

, Saturday, June 29, 2024 WIB Last Updated 2024-06-29T13:50:41Z
Menyambut Panen Kopi dengan Tradisi Budaya Manten Kopi Kawisari di Blitar








Indotech.eu.org - Tradisi Manten Kopi menjadi penanda dimulainya musim panen di Perkebunan Kawisari, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Ritual tahunan ini bukan hanya sekadar upacara, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.

Prosesi dimulai dengan mempersiapkan sesaji lengkap dan dupa yang dinyalakan. Sesaji ini diletakkan di antara pohon kopi yang paling lebat. Setelah itu, kopi yang telah dipetik diarak dalam iring-iringan kembar mayang, simbol utama tradisi manten kopi. Kembar mayang ini kemudian dibawa menuju pintu masuk perkebunan, di mana mereka akan ditukar.

Sesepuh atau pemimpin upacara kemudian memanjatkan doa, berharap panen yang melimpah dan berkah. Prosesi ini diakhiri dengan kenduri sebagai wujud syukur dan berbagi berkah dengan masyarakat sekitar.

"Setiap tahun, PT Rojobrono Kawisari dan PT Dewisri mengadakan tradisi manten kopi sebelum musim panen dimulai," kata Agus Haryanto, Development Pengembangan Perkebunan Kawisari. Agus menjelaskan, tradisi ini menyatukan kopi lanang 'Jokogondel' dan kopi wadon 'Srigondel', yang diharapkan bisa menghasilkan panen melimpah.

Usai prosesi, kopi dan kembar mayang dibawa ke pabrik sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan atas panen yang melimpah. Kenduri atau selamatan juga diadakan di area pabrik, dihadiri oleh tokoh masyarakat, pihak pabrik, dan para pekerja. Ini sebagai bentuk ucapan syukur dan harapan agar panen membawa berkah bagi semua.

Tradisi Manten Kopi dilaksanakan di dua lokasi berbeda, yakni di perkebunan atas PT Rojobrono Kawisari yang berfokus pada kopi arabika, dan di perkebunan bawah PT Dewisri, penghasil kopi robusta. Meskipun dilakukan di dua tempat, prosesi dan maknanya tetap sama.

Agus menegaskan pentingnya melestarikan tradisi ini agar terus memberikan berkah dan memelihara hubungan harmonis antara alam dan manusia. "Kami akan terus melestarikan tradisi ini di masa depan," tutupnya.

(_id)



Tags: 




Terbaru Lainnya

TERKINI LAINNYA
REGIONAL