Indotech.eu.org - Pusat Data Nasional (PDN) mengalami serangan siber ransomware yang menyebabkan gangguan, memaksa layanan imigrasi beralih ke Amazon Web Services (AWS). Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, menyatakan hal ini sebagai langkah darurat menyusul gangguan yang terjadi.
“Kita terpaksa migrasi ke AWS sebagai solusi darurat, menunggu PDN pulih. Jadi, layanan kita tempatkan di Amazon terlebih dahulu,” ujar Yasonna di Jakarta pada Senin, 25 Juni 2024.
Mengenai durasi pemindahan layanan, Yasonna tidak memberikan target waktu khusus. “Kita tunggu hingga PDN pulih,” tambahnya.
Gangguan pada PDN terjadi pada Kamis, 20 Juni 2024, yang memengaruhi beberapa layanan publik, termasuk keimigrasian. Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa gangguan terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya. Meskipun demikian, sistem layanan PDNS 2 telah mulai pulih setelah mengalami gangguan.
Pemerintah sedang aktif dalam proses pemulihan. Budi Arie menegaskan bahwa tidak ada kebocoran data masyarakat yang terjadi.
“Kami berusaha semaksimal mungkin dan sedang melakukan evaluasi serta forensik bersama BSSN,” ungkap Budi Arie.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Silmy Karim, menyatakan bahwa layanan keimigrasian mulai pulih sejak Sabtu, 22 Juni 2024. Keputusan untuk memindahkan pusat data dilakukan 12 jam setelah terjadi gangguan teknis di PDN Kominfo.
(_id)
