Iklan

Iklan

,

Iklan

Ancaman Perubahan Iklim: Kopi Terancam Punah pada Tahun 2080

, Wednesday, July 10, 2024 WIB Last Updated 2024-07-10T14:39:26Z
Ancaman Perubahan Iklim: Kopi Terancam Punah pada Tahun 2080

Indotech Post - Perubahan iklim telah menjadi ancaman nyata bagi bumi dan segala isinya, termasuk sektor pertanian. Suhu yang terus meningkat membawa dampak signifikan, salah satunya adalah terhadap produksi kopi di Indonesia. Para ahli memprediksi bahwa pada tahun 2080, kopi mungkin sudah tidak dapat ditemukan di kedai, warung kopi, atau kafe.

Dalam orasi ilmiahnya pada acara Dies Natalis ke-65 Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Arif Satria menyoroti dampak serius perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian. Prof. Arif mengungkapkan bahwa peningkatan suhu global akan berpengaruh besar terhadap produktivitas kopi. Tanaman kopi membutuhkan suhu berkisar antara 16-20 derajat Celsius untuk tumbuh optimal.

"Bapak ibu yang suka ngopi, kopi itu diperkirakan akan mengalami penurunan produktivitas seiring dengan peningkatan suhu," ujar Prof. Arif, Rabu (10/7/2024), mengutip dari kanal YouTube UPN Veteran Jatim.

Simulasi yang dilakukan oleh Prof. Arif menunjukkan bahwa usia tanaman kopi kemungkinan hanya akan bertahan hingga tahun 2080. Setelah itu, kopi akan menjadi barang langka yang hanya bisa dilihat di museum.

"Kopi itu dengan simulasi yang kami lakukan akan berakhir umurnya pada tahun 2080. Jadi, para mahasiswa hari ini bisa menyaksikan kopi. Tapi para mahasiswa pada tahun 2080 menyaksikan kopi di museum," jelasnya.

Menurut Prof. Arif, perubahan iklim perlu mendapatkan perhatian serius. Setidaknya ada empat tren perubahan dan tantangan pendidikan tinggi yang diidentifikasi, yaitu perubahan iklim, revolusi industri 4.0, pandemi Covid-19, dan perang geopolitik. Data menunjukkan bahwa setelah konflik geopolitik antara Ukraina dan Rusia, serta dampak pandemi dan perubahan iklim, sekitar 193 juta orang di 53 negara mengalami krisis pangan.

"Kita menghadapi sejumlah tantangan perubahan. Data menunjukkan pasca geopolitik Ukraina dan Rusia, pasca covid, pasca terjadinya perubahan iklim maka kita bisa menyaksikan ada 193 juta manusia di 53 negara yang terkena krisis pangan," paparnya.

Perubahan iklim membawa dampak serius pada sektor pertanian dan kehidupan lainnya. Oleh karena itu, perhatian serius dan tindakan nyata diperlukan untuk menghadapi tantangan ini demi keberlangsungan hidup di masa depan.



(*)

Terbaru Lainnya

TERKINI LAINNYA
REGIONAL