Iklan

Iklan

,

Iklan

ISNU dan Emil Dardak Luncurkan Perpustakaan Digital (Digital Library) di Surabaya

, Wednesday, July 03, 2024 WIB Last Updated 2024-07-05T04:02:03Z
ISNU dan Emil Dardak Luncurkan Perpustakaan Digital (Digital Library) di Surabaya


Indotech.eu.org - Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dan anggota Dewan Penasihat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim, Emil Elestianto Dardak, menyatakan bahwa inisiatif perpustakaan digital yang digagas ISNU Jatim akan mendorong pertumbuhan kecendekiawanan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan mempercepat kemajuan negara.

"Jika kita melihat negara-negara maju seperti Singapura, Finlandia, Denmark, Amerika, dan Korea Selatan, kunci keberhasilan mereka bukan terletak pada sumber daya alam, melainkan pada teknologi," kata Emil dalam peluncuran Perpustakaan Digital ISNU Jatim di Surabaya, Rabu malam (3/7).

Acara peluncuran yang berlangsung di Surabaya ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Umum PP ISNU Prof. DR. H.C. Ali Masykur Moesa, Penasihat ISNU dan Rektor Universitas Airlangga (Unair) serta Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof. DR. M. Nasih, serta Staf Khusus Wakil Presiden, K.H. Masduqi Baidlowi.

Emil menjelaskan bahwa Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen. Namun, untuk menjadi negara maju, Indonesia perlu mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen. "Sekarang saja untuk mencapai 5 persen kita sudah ngos-ngosan. Karena itu, kita harus fokus pada kunci kemajuan yakni teknologi, bukan hanya pada pertambangan atau pertanian," ujarnya.

Ia menambahkan, "Orang-orang terkaya di negara-negara maju bukan karena sumber daya alam yang melimpah, tapi karena teknologi. Kita memiliki banyak sumber daya alam, namun belum mandiri secara teknologi."

Emil mengapresiasi langkah ISNU Jatim dalam mengembangkan Perpustakaan Digital, yang dianggapnya sebagai sarana penting untuk mendorong kecendekiawanan di kalangan NU. "Dengan adanya Perpustakaan Digital, ISNU akan memainkan dua peran penting, yaitu mewadahi potensi intelektual dan kecendekiawanan serta mendorong NU menjadi produser ilmu pengetahuan, bukan konsumen," katanya.

Pandangan Emil ini didukung oleh Penasihat ISNU Jatim, Prof. DR. M. Nasih. "Dari sisi infrastruktur kesehatan, pendidikan, dan sains, kita masih sangat berat untuk maju. Karena itu, perlu tindakan radikal dalam pengembangan infrastruktur non-teknis ini. Di sini, ISNU dapat berperan dalam menumbuhkan inovasi dan teknologi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum PP ISNU, Prof. DR. H.C. Ali Masykur Moesa, menegaskan bahwa ilmu pengetahuan akan menjadi kunci kemenangan dalam persaingan global di masa depan. "Dengan ilmu, kita akan bisa memenangkan persaingan apapun. Apalagi, sumber daya manusia di ISNU saat ini bukan hanya ahli ilmu agama, tapi juga ahli nuklir," katanya.

Dalam acara yang juga dirangkaikan dengan Charity Night untuk Kantor PW ISNU Jatim tersebut, Ketua PW ISNU Jatim, Prof. Mas'ud Said MA, menyatakan bahwa perpustakaan, literasi, buku, dan jurnal adalah bidang garapan ISNU. "Buku adalah jendela masa depan, kunci untuk mengubah dunia. Karena itu, ISNU Jatim menggagas Perpustakaan Digital. Perpustakaan yang sudah ada di Kantor ISNU saat ini mayoritas merupakan sumbangan pengurus. Sekarang, kita kembangkan agar lebih bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya.

Hingga peluncuran pada Rabu malam (3/7), Perpustakaan Digital ISNU Jatim telah menghimpun sekitar 200 buku digital. Sementara itu, perpustakaan non-digital di Kantor PW ISNU Jatim di Jalan Taman Gayungsari Barat I, Pagesangan, Surabaya, juga telah mengoleksi ribuan buku yang terbuka untuk publik.


(_id)

Terbaru Lainnya

TERKINI LAINNYA
REGIONAL